Minggu, 21 Agustus 2016

Jika Anda Ingin Bodoh, Tontonlah Sinetron !

Perang gara - gara sinetron


PEMBODOHAN SINETRON


Tayangan sinema elektronik atau sinetron telah sukses besar dalam membodohi para penikmatnya, tidaka ada satu sinetronpun yang tayang di layar kaca yang dapat di jadikan sebagai pembelajaran bagi si penonton itu sendiri, semuanya kacau balau bak benang kusut, coba anda perhatikan mulai dari alur cerita yang tak menentu, para pemain yang hampir semuanya di bodohi oleh sutradara sehingga tampil bertingkah bodoh, konyol yang di buat-buat tanpa kecuali, serta ucapan dan perkataan yang tak mendidik.

Itulah karakter dari sinetron yang  menganggap para penontonnya adalah orang-orang bodoh dan mudah di bodohi, tidak ada pendidikan akhlak dari cerita yang di mainkan, tidak ada kebaikan yang bisa di petik. Hanya kerusakan dan pertikaian yang di timbulkan oleh keburukan sinetron tersebut, seperti yang terjadi di Bangladesh.

Ini adalah salah satu " karomah " sinetron yang mulai muncul ke permukaan, dan tak lama lagi akan mewabah di Indonesia yang akan di sebarkan oleh para maniak sinetron terutama kaum induak-induak atau kaum hawa.

kami kutip dari BBC Indonesia 20 Agustus 2016:

Percekcokan tentang sebuah drama TV populer di Bangladesh meletus menjadi tawuran yang melibatkan ratusan orang, mengakibatkan 15 orang terluka parah, kata polisi.

Penduduk desa di kota kecil Habiganj awalnya berkumpul di sebuah kedai untuk menonton sebuah sinetron fantasi Bengali buatan India berjudul Kiranmala.
Tapi kemudian dua orang berselisih pendapat tentang alur cerita, disusul oleh terjadinya pemihakan di antara hadirin. Perkelahian massal pun pecah, sebagian menggunakan pisau dan batang kayu.
Polisi sampai harus menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa.

Kiranmala, drama fiksi ilmiah tentang seorang puatri jagoan yang menyelamatkan umat manusia dari kejahatan, sangat populer di Bangladesh.
Kiranmala, drama fiksi ilmiah tentang seorang putri jagoan yang menyelamatkan umat manusia dari kejahatan, sangat populer di Bangladesh.
Perkelahian meletus di sebuah kedai di desa Dhol, 176km timur laut Dhaka.

Kepala polisi setempat Yasinul Haque mengatakan kepada BBC Shyadul Islam: "Dua orang awalnya bertengkar tentang cerita dalam episode drama ini, yang berubah menjadi tawuran. Ratusan orang menyerang satu sama lain dengan tongkat dan pisau."
"Polisi harus menembakkan sembilan peluru karet dan lima gas air mata untuk mengendalikan massa. Setidaknya 15 orang membutuhkan perawatan di rumah sakit."

Disebutkan, ratusan orang menggunakan pisau dan tongkat untuk salaing menyerang, setidaknya 10 orang terluka.

Kantor berita AFP melaporkan bahwa sedikitnya 100 orang terluka dalam tawuran itu.
Yasinul Haque mengatakan tawuran dimulai pada Rabu malam dan berlanjut sampai Kamis pagi.
Meskipun dibuat di India, Kiranmala adalah drama TV yang paling populer di Bangladesh dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, media lokal mengaitkan peristiwa bunuh diri dua gadis remaja Bangladesh dengan drama TV ini, setelah dilaporkan bahwa orang tua mereka menolak membelikan mereka pakaian yang sejenis dengan yang dikenakan sang putri Kiranmala.


Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.