Minggu, 08 November 2015

Syeikh Mursyid Adalah Esensi Dari Sebuah Tarekat - Maulana Rumi

Syaikh Pemberi Petunjuk
Syeikh Mursyid adalah esensi dari tarekat
Maulana Rumi
Wahai, cahaya kebenaran Husamuddin. Ambilah barang selembar dua lembar kertas lalu tambahkan pada akhiran hikayat ini untuk menjelaskan tentang seorang syaikh yang mursyid. Kami tidak mempunyai cahaya tanpa sinar dan matahari jiwamu ytang bersemayam dalam jasadmu yang lembut dan lemah. Kau lampu sekaligus cermin. Kau senopati hati dan pemegang ujung benang dari tarekat ini. Keinginan dan kesenanganmu menumbuhkan benih-benih keyakinan didalam hatiku.

Tulislah bagaimana keadaan seorang syaikh yang arif dengan jalan sufi. Pilih dan pahamilah bila seorang syaikh adalah esensi dari tarekat. Dia semisal musim penghujan sementara manusia lain seperti musim kemarau. Dia semisal rembulan sementara manusia lain semisal malam. Kalian memberi julukan syeikh kepada Bekhti Syab karena dia memang seorang syaikh dengan pengetahuan tentang kebenaran yang tidak lekang oleh zaman. Ia seorang syaikh yang tidak memilki permulaan.

Apa hubungannya dengan mutiara yang hilang? Daya kekuatan arak murni sangat kuat seperti emas kuno yang makin mahal harganya. Pilihlah seorang syaikh yang sanggup memberi petunjuk pada dirimu karena perjalanan spritual tanpa seorang pemandu akan menghadapi banyak keburukan, ketakutan, dan rasa khawatir. Tidak perlu dipungkiri bila kau akan kebingungan karena berkali-kali melintasi jalan yang sama. Waspadalah. Jangan berjalan sendirian di jalan yang belum kau kenal liku keloknya. Jangan sekali-kali mencampakkan wasiatku ini.

Duhai, orang dungu. Suara burung hantu di kegelapan bertumpang tindih di kepalamu jika engkau tidak bernaung dibawah bayang-bayang seorang syaikh. Suara itu akan menyokongmu dari jalan suci kepada kehancuran. Banyak sekali yang melintas dijalan ini tanpa seorang pemandu lalu tersesat di jalan kehinaan.

Simaklah wahyu Al-Quran tentang tersesatnya para penempuh jalan spritual dan apa yang dilakukan Iblis terhadap mereka. Dia menyeret mereka agar menjauh dari kemuliaan, sampai ribuan tahun jauhnya, hingga membuat mereka buta dan hanya meraba dalam kegelapan.

Lihatlah tulang dan rambut mereka. Ambillah pelajaran dan jangan mengarahkan laju keledaimu ke arah mereka. Tahanlah lutut keledaimu dan tarik ke arah jalan spritual di bawah pengarahan, nasehat, dan pengawasan orang-orang arif.. hati-hatilah. Jangan biarkan keledaimu melangkah untuk menjauhinya dan jangan lepaskan pegangan tangamu di lututnya.  Ia sangat menyukai padang rumput yang hijau. Ia akan masuk bermil-mil ke tengah padang rumput tanpa di komando bila engkau melalaikan dan meninggalkannya sebentar. Ia musuh bebuyutan bagi jalan spritual karena perutnya selalu kenyang dengan makanan.

( Sumber - Masnawi Kisah-Kisah Fantastis dari Persia )

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.